Kamis, 24 Mei 2012

Batu Saluran Kemih


Batu saluran air kemih BSK adalah penyakit dimana didapatkan batu didalam saluran air kemih (mulai dari kaliks sampai dengan uretra anterior)
2.1  Fatofisiologi (1,2)
Pembentukan BSK melibatkan banyak faktor. Hanya pada hiperparatiroid, batu asam urat, serta struvit, gambaran klinik dapat diketahui. Sedangkan sebab-sebab yang lain hanya sebagian aspek saja diketahui. Penyebab-penyebab ini dapat pre renal, renal dan post renal
-          endogen (nutrisi, immobilisasi, hipertiroidi, hiperurisemia)
-          eksogen
Faktor-faktor renal
-          asidosis tubuler
-          hiperkalsiuria idiopatik, sistinuria
Faktor-faktor post renal
-          uropati obstruktif
-          infeksi
2.3  Gejala klinis
-          nyeri pinggang (kemeng) pada sudut kostovertebral
-          nyeri kolik, dari pinggang menjalar ke depan dan kearah kemaluan: disertai nausea dan muntah
-          hematuria: baik makroskopik maupun mikroskopik
-          disuria: oleh karena infeksi
-          demam disertai menggigil
-          retensi urin pada batu urethtra atau leher buli-buli
-          dapat tanpa keluhan (silent stone)
2.4 Pemeriksaan dan diagnosis
Fisik
-          mungkin teraba ginjal yang mengalami hidronefrosis/obstruktif
-          nyeri tekan/ketok pada pinggang/daerah kostovertebral
-          batu urethra anterior bisa diraba
Laboratorium
            Urinalisis
-          proteinuria
-          hematuria
-          lekositoria
-          Ca+2, PO4 dan asam urat dalam urin
-          Pembiakan urin dapat positif (10 koloni/ml urin) bila positif dilakukan test kepekaan antibiotika
-          Darah lengkap, kreatinin serum, BUN, asam urat, kalsium, fosfor. Klirens kreatinin (apabila BSK pada kedua ginjal)
-          Analisa batu
Radiologi
-          foto polos abdomen: 80 % BSK radio opaq: kalau perlu tomografi (polos)
-          IVP: dapat menentukan dengan tepat letak batu, terutama batu-batu yang radiolusen (kalau perlu + tomografi)
-          RPG: pada kasus-kasus dimana IVP tidak jelas
Tambahan
-          USG: pada gagal ginjal (kronik maupun akut, untuk melihat hidronefrosis, BSK non-opaq)
-          Radioisotop: untuk mengetahui fungsi ginjal satu persatu maupun adanya obstruksi pada gagal ginjal
-          Pielografi antegrad: dengan cara perkutan terutama bila RPG gagal
-          CT Scan: untuk BSK non opaq, tetapi biasanya dengan USG sudah cukup jelas
-          MRI: untuk BSK sangat terbatas penggunaannya
-          Sistoskopi: untuk melihat batu saluran kemih, sekalian RPG
Diagnosa banding
-          pielonefritis akut: nyeri sudut kosto-vertebral
-          tumor pielum atau kaliks: dapat menyebabkan obstruksi
-          tuberkolusis ginjal: nyeri, hematuria, piuria steril
Komplikasi
-          hidroureter, hidronefritis, piosistitis
-          infeksi, urosepsi
-          gagal ginjal (akut maupun kronik)
2.5 Terapi (2)
  1. simptomatis
bila kolik dapat diberikan analgetik spamolitik intravena yang dapat diulang setelah 4-6 jam atau diberikan maintenance dengan spasmolitik per os. Pilihan lain adalah obat-obat anti inflamasi non steroid yang dapat diberikan per os atau per rektal
  1. kausal
  1. ekspektatif
Indikasi
-          asimtomatis (tanpa gejala)
-          tanpa obstruksi/dilatasi
-          tanpa infeksi
-          diameter kurang dari 5 mm
-          terletak dikalik renalis atau ureter 1/3 distal
Cara
-          Minum yang banyak, 3 liter atau lebih dalam 24 jam
-          Banyak bergerak misalnya loncat-loncat/springen
-          Dapat diberikan obat-obatan misalnya diuretik (harap dilakukan follow up)
  1. Manipulatif
Indikasi
-          terdapat obstruksi
-          terdapat infeksi
-          batu diperkirakan tidak dapat keluar spontan (berdasakan lokalisasi dan diameter)
Cara
-          ESWL (Extra Corporeal Shock Wave Litholapaxi)
-          Operatif endourologi
    1. Litotripsi
    2. Uretero Renoscopy (URS) dan Trans Ureteral Litholapaxi (TUL)
    3. Percutaneus nefhrolitholapaxi (PNL)
-          kombinasi 1 dan 2
-          pembedahan
·         Vesikolitotomi
·         ureterolitotomi
·         pielo (+nefro/kaliko)litotomi
·         nefroktomi partial
·         nefroktomi (bila ginjal sudah tidak berfungsi)
Catatan
  1. untuk batu urethra sedapat mungkin penangananya secara operatif endourologi, karena pembedahan pada urethra sering diikuti dengan striktura
  2. kadang-kadang BSK dapat menimbulkan penyulit yang memerlukan tindakan bedah darurat mislanya: pielonefritis, anuria obstruktif atau retensi urin. Dalam keadaan demikian diperlukan pembedahan darurat yang berupa drainase (nefrostomi perkutan/PNS atau nefrostomi terbuka)
Penggunaan Antibiotika (2)
  1. Profilaksis
-          diberikan pada semua tindakan
-          obat: Ampisilin 1 g IV 1 jam pra bedah
-          bila hipersensitif, diganti dengan aminoglikosida (ingat faal ginjal)
  1. Terapeutik
-          diberikan pada kasus-kasus dengan urosepsi, pionefrosis
-          antibiotik diberikan secepatnya dan pada saat pembedahan kadar antibiotik dalam serum harus cukup
-          antibiotik yang dipilih harus sesuai dengan test kepekaan
-          bila hasil test kepekaan belum ada (lihat Pedoman Penggunaan Antibiotika)
-          pada kasus yang berat (kritis) diberikan kombinasi
2.6 Pencegahan
-          usahakan diuresis yang adekwat
-          minum 2-3 liter/hari, sehingga dicapai diurese 1,5 liter/ hari
-          diet tergantung dari jenis batunya
-          eradikasi infeksi saluran kemih, khususnya untuk batu struvit

Tidak ada komentar: