Jumat, 04 Mei 2012

Faringitis


FARINGITIS
Faringitis adalah peradangan pada mukosa faring dan sering meluas ke jaringan sekitarnya. Faringitis biasanya timbul bersama-sama dengan tonsilitis, rhinitis dan laryngitis. Faringitis banyak diderita anak-anak usia 5-15 th di daerah dengan iklim panas. Faringitis dijumpai pula pada dewasa yang masih memiliki anak usia sekolah atau bekerja di lingkungan anak-anak.
4.1. ETIOLOGI DAN PATOGENESIS
4.1.1. TANDA, DIAGNOSIS & PENYEBAB
Faringitis mempunyai karakteristik yaitu demam yang tiba-tiba, nyeri tenggorokan, nyeri telan, adenopati servikal, malaise dan mual. Faring, palatum, tonsil berwarna kemerahan dan tampak adanya pembengkakan. Eksudat yang purulen mungkin menyertai peradangan. Gambaran leukositosis dengan dominasi neutrofil akan dijumpai. Khusus untuk faringitis oleh streptococcus gejala yang menyertai biasanya berupa demam tiba-tiba yang disertai nyeri tenggorokan, tonsillitis eksudatif, adenopati servikal anterior, sakit kepala, nyeri abdomen, muntah, malaise, anoreksia,dan rash atau urtikaria.
Faringitis didiagnosis dengan cara pemeriksaan tenggorokan, kultur swab tenggorokan. Pemeriksaan kultur memiliki sensitivitas 90-95% dari diagnosis, sehingga lebih diandalkan sebagai penentu penyebab faringitis yang diandalkan.
Faringitis yang paling umum disebabkan oleh bakteri Streptococcus pyogenes yang merupakan Streptocci Grup A hemolitik. Bakteri lain yangmungkin terlibat adalah Streptocci Grup C, Corynebacterium diphteriae, Neisseria Gonorrhoeae. Streptococcus Hemolitik Grup A hanya dijumpai pada 15-30% dari kasus faringitis pada anak-anak dan 5-10% pada faringitis dewasa.
        Penyebab lain yang banyak dijumpai adalah nonbakteri,yaitu virus-virus saluran napas seperti adenovirus, influenza, parainfluenza,rhinovirus dan respiratory syncytial virus (RSV). Virus lain yang juga berpotensi menyebabkan faringitis adalah echovirus, coxsackievirus, herpessimplex virus (HSV). Epstein barr virus (EBV) seringkali menjadi penyebab faringitis akut yang menyertai penyakit infeksi lain. Faringitis oleh karena virus dapat merupakan bagian dari influenza


4.1.2. FAKTOR RISIKO
Ø  Riwayat demam rematik
Ø  HIV positif, pasien dengan kemoterapi, immunosuppressed
Ø  Diabetes Mellitus
Ø  Kehamilan
Ø  Pasien yang sudah memulai antibiotik sebelum didiagnosis
Ø  Nyeri tenggorokan untuk selama lebih dari 5 hari
4.1.3. KOMPLIKASI
·        Sinusitis
·        Otitis media
·        Mastoiditis
·        Abses peritonsillar 
·        Demam rematik
·        Glomerulonefritis.
4.2. RESISTENSI
Resistensi terhadap Streptococcus Grup A dijumpai di beberapa Negara terhadap golongan makrolida dan azalida, namun tidak terhadap Penicillin
4.3. TERAPI
4.3.1. OUTCOME
Mengatasi gejala secepat mungkin, membatasi penyebaran infeksiserta membatasi komplikasi.
4.3.2. TERAPI POKOK
Terapi antibiotika ditujukan untuk faringitis yang disebabkan oleh Streptococcus Grup A, sehingga penting sekali untuk dipastikan penyebab faringitis sebelum terapi dimulai. Terapi dengan antibiotika dapat dimulai lebih dahulu bila disertai kecurigaan yang tinggi terhadap bakteri sebagai penyebab, sambil menunggu hasil pemeriksaan kultur. Terapi dini dengan antibiotika menyebabkan resolusi dari tanda dan gejala yang cepat.


 Namun perlu diingat adanya 2 fakta berikut:
- Faringitis oleh Streptococcus grup A biasanya sembuh dengan sendirinya, demam dan gejala lain biasanya menghilang setelah 3-4 hari meskipun tanpa antibiotika.
- Terapi dapat ditunda sampai dengan 9 hari sejak tanda pertama kali muncul dan tetap dapat mencegah komplikasi.

Tidak ada komentar: