Batu saluran air kemih BSK
adalah penyakit dimana didapatkan batu didalam saluran air kemih (mulai dari
kaliks sampai dengan uretra anterior)
2.1
Fatofisiologi (1,2)
Pembentukan BSK melibatkan
banyak faktor. Hanya pada hiperparatiroid, batu asam urat, serta struvit,
gambaran klinik dapat diketahui. Sedangkan sebab-sebab yang lain hanya sebagian
aspek saja diketahui. Penyebab-penyebab ini dapat pre renal, renal dan post
renal
-
endogen
(nutrisi, immobilisasi, hipertiroidi, hiperurisemia)
-
eksogen
Faktor-faktor renal
-
asidosis
tubuler
-
hiperkalsiuria
idiopatik, sistinuria
Faktor-faktor post renal
-
uropati
obstruktif
-
infeksi
2.3 Gejala klinis
-
nyeri
pinggang (kemeng) pada sudut kostovertebral
-
nyeri
kolik, dari pinggang menjalar ke depan dan kearah kemaluan: disertai nausea dan
muntah
-
hematuria:
baik makroskopik maupun mikroskopik
-
disuria:
oleh karena infeksi
-
demam
disertai menggigil
-
retensi
urin pada batu urethtra atau leher buli-buli
-
dapat
tanpa keluhan (silent stone)
2.4 Pemeriksaan dan diagnosis
Fisik
-
mungkin
teraba ginjal yang mengalami hidronefrosis/obstruktif
-
nyeri
tekan/ketok pada pinggang/daerah kostovertebral
-
batu
urethra anterior bisa diraba
Laboratorium
Urinalisis
-
proteinuria
-
hematuria
-
lekositoria
-
Ca+2,
PO4 dan asam urat dalam urin
-
Pembiakan
urin dapat positif (10 koloni/ml urin) bila positif dilakukan test kepekaan
antibiotika
-
Darah
lengkap, kreatinin serum, BUN, asam urat, kalsium, fosfor. Klirens kreatinin
(apabila BSK pada kedua ginjal)
-
Analisa
batu
Radiologi
-
foto
polos abdomen: 80 % BSK radio opaq: kalau perlu tomografi (polos)
-
IVP:
dapat menentukan dengan tepat letak batu, terutama batu-batu yang radiolusen
(kalau perlu + tomografi)
-
RPG:
pada kasus-kasus dimana IVP tidak jelas
Tambahan
-
USG:
pada gagal ginjal (kronik maupun akut, untuk melihat hidronefrosis, BSK non-opaq)
-
Radioisotop:
untuk mengetahui fungsi ginjal satu persatu maupun adanya obstruksi pada gagal
ginjal
-
Pielografi
antegrad: dengan cara perkutan terutama bila RPG gagal
-
CT
Scan: untuk BSK non opaq, tetapi biasanya dengan USG sudah cukup jelas
-
MRI:
untuk BSK sangat terbatas penggunaannya
-
Sistoskopi:
untuk melihat batu saluran kemih, sekalian RPG
Diagnosa banding
-
pielonefritis
akut: nyeri sudut kosto-vertebral
-
tumor
pielum atau kaliks: dapat menyebabkan obstruksi
-
tuberkolusis
ginjal: nyeri, hematuria, piuria steril
Komplikasi
-
hidroureter,
hidronefritis, piosistitis
-
infeksi,
urosepsi
-
gagal
ginjal (akut maupun kronik)
2.5 Terapi (2)
- simptomatis
bila kolik dapat diberikan
analgetik spamolitik intravena yang dapat diulang setelah 4-6 jam atau
diberikan maintenance dengan spasmolitik per os. Pilihan lain adalah obat-obat
anti inflamasi non steroid yang dapat diberikan per os atau per rektal
- kausal
- ekspektatif
Indikasi
-
asimtomatis
(tanpa gejala)
-
tanpa
obstruksi/dilatasi
-
tanpa
infeksi
-
diameter
kurang dari 5 mm
-
terletak
dikalik renalis atau ureter 1/3 distal
Cara
-
Minum
yang banyak, 3 liter atau lebih dalam 24 jam
-
Banyak
bergerak misalnya loncat-loncat/springen
-
Dapat
diberikan obat-obatan misalnya diuretik (harap dilakukan follow up)
- Manipulatif
Indikasi
-
terdapat
obstruksi
-
terdapat
infeksi
-
batu
diperkirakan tidak dapat keluar spontan (berdasakan lokalisasi dan diameter)
Cara
-
ESWL (Extra Corporeal Shock
Wave Litholapaxi)
-
Operatif endourologi
- Litotripsi
- Uretero Renoscopy (URS) dan Trans Ureteral Litholapaxi (TUL)
- Percutaneus nefhrolitholapaxi (PNL)
-
kombinasi 1 dan 2
-
pembedahan
·
Vesikolitotomi
·
ureterolitotomi
·
pielo (+nefro/kaliko)litotomi
·
nefroktomi partial
·
nefroktomi
(bila ginjal sudah tidak berfungsi)
Catatan
- untuk batu urethra sedapat mungkin penangananya secara operatif endourologi, karena pembedahan pada urethra sering diikuti dengan striktura
- kadang-kadang BSK dapat menimbulkan penyulit yang memerlukan tindakan bedah darurat mislanya: pielonefritis, anuria obstruktif atau retensi urin. Dalam keadaan demikian diperlukan pembedahan darurat yang berupa drainase (nefrostomi perkutan/PNS atau nefrostomi terbuka)
Penggunaan Antibiotika (2)
- Profilaksis
-
diberikan
pada semua tindakan
-
obat:
Ampisilin 1 g IV 1 jam pra bedah
-
bila
hipersensitif, diganti dengan aminoglikosida (ingat faal ginjal)
- Terapeutik
-
diberikan
pada kasus-kasus dengan urosepsi, pionefrosis
-
antibiotik
diberikan secepatnya dan pada saat pembedahan kadar antibiotik dalam serum
harus cukup
-
antibiotik
yang dipilih harus sesuai dengan test kepekaan
-
bila
hasil test kepekaan belum ada (lihat Pedoman Penggunaan Antibiotika)
-
pada
kasus yang berat (kritis) diberikan kombinasi
2.6 Pencegahan
-
usahakan
diuresis yang adekwat
-
minum
2-3 liter/hari, sehingga dicapai diurese 1,5 liter/ hari
-
diet
tergantung dari jenis batunya
-
eradikasi
infeksi saluran kemih, khususnya untuk batu struvit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar