INTOKSIKASI JENGKOL
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Batasan
Intoksikasi jengkol adalah suaut keadaan keracunana yang
disebabkan oleh makan jengkol, yang ditanfai dengan oligouria / anuria akibat
obstruksi kristal asam jengkol pada traktur urinarius.
1.2.
Patofisiologi
Asam jengkol yang
merupakan salah satu komponene unsur kimia disamping metionin dan sistein yang
dijumpai dalam buah jengkol yang dimakan dan diekskresikan melalui ginjal. Pada
pH urin yang asam, asam jengkol akan mengendap membentuk kristal. Kristal asam
jengkol dapat menyumbat tubuli renis, sitem calyx dan ureter dan infiltra urin
dengan segala akibatnya
1.3.
Gambaran Klinis
Biasanya penderita
datang dengan keluhan kolig ginjal uretra, urin bercampur darah atau anuria
sedangkan anak laki-laki dapat terjadi retensi urin akut, nafas umumnya berbau
jengkol. Gejala-gejala ini timbul umumnya dalam 48 jam setelah makan buah
jengkol mentah ataupun yang telah dimasak.
1.4.
Kriteria Diagnosa
§ Makan jengkol
§ Adanya gejala : sakit perut, muntah-muntah, sakit pinggang, sakit
waktu kencing, urin sedikit atau tidak ada, urin merah atau keluar cairan putih
waktu kencing
§ Mulut dan nafas berbau jengkol.
§ Ditemukan kristal jengkol (putih) diuretra.
§ Kadang-kadang ditemukan infiltrat urin di sekitar penis / skrotum.
§ Kadang-kadang disertai dengan tana gagal ginjal akut.
1.5.
Pemeriksaan Laboratorium
Kristal asam jengkol seperti
sapu lidi dalam sediment urin, pH urin, fungsi ginjal, elektrolit, keseimbangan
asam basa dan cairan.
1.6.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan urin segar : bau jengkol, ditemukan kristal
asam jengkol, pemeriksaan terhadap gagal ginjal akut terutama terhadap
obstruksi saluran kemih yaitu USG dan bila perlu IVP dosis ganda.
1.7.
Diagnosa Banding
§ Keracunan jengkol ringan :
disuria, sakit pinggang, urin berwarna merah.
§ Keracunan jengkol berat :
oligouria.
§ Keracunan sangat berat :
anuria
1.8.
Penatalaksanaan
- Derajat ringan : tidak perlu dirawat, minum banyak, berikan bikarbonat natrikus peroral dengan dosis 1-2 g/hari dibagi dalam 4 dosis.
- Derajat berat : infuse bikarbonat natrikus 1,5 % dengan memperhatikan kebutuhan cairan, kalori, protein dan elektrolit. Bila perlu lakukan pencucian buli-buli dengan bikarbornat natrikus 1,5 % melalui kateter buli-buli.
- Derajat gagal ginjal akut (GGA) : penatalaksanaan sesuai dengan GGA, bila progesif dilakukan dialysis peritoneal.
- Antibiotic profilaksis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar