PATOMEKANISME
DIARE
Ada
2 prinsip patomekanisme terjadinya diare akut cair, yaitu:
(1)
sekretorik (2) osmotik. Infeksi usus dapat menyebabkan diare melalui kedua mekanisme
tersebut, diare sekretorik lebih sering terjadi dan keduanya dapat terjadi pada
satu penderita.
Ø
Diare sekretorik
Diare
sekretorik disebabkan sekresi air dan elektrolit ke dalam usus halus. Hal
initerjadi bila absorbsi natrium oleh vili gagal sedangkan sekresi klorida di
sel epitel berlangsung terus atau meningkat. Hasil akhir adalah sekresi cairan
yang mengakibatkan kehilangan air dan elektrolit dari tubuh sebagai tinja cair.
Kripte melakukan sekresi aktif klorida dan menghambat absorbsi natrium, klorida
dan HCO3- yang dirangsang oleh siklik AMP, siklik GMP dan Ca2+. Pada diare
karena infeksi perubahan ini terjadi karena adanya rangsangan pada mukosa usus oleh
toksin bakteri atau virus.
Ø
Diare osmotik
Diare
osmotik disebabkan meningkatnya osmolaritas intra luminal, misalnya absorbsi
larutan dalam lumen kolon yang buruk. Sebagai contoh adalah defisiensi enzim
disakaridase primer ataupun sekunder pada anak yang menderita mal nutrisi atau
diare yang disebabkan Rotavirus akan menyebabkan gangguan pemecahan karbohidrat
golongan disakarida karena kerusakan mikrovili. Adanya karbohidrat yang tidak
dapat diabsorbsi, setelah mencapai usus besar akan difermentasi bakteri menjadi
asam organik sehingga menyebabkan suasana hiperosmolar yang kemudian dapat
mengakibatkan sekresi air ke dalam lumen usus. Diare osmotik dapat juga terjadi
pada pemberian laktulose, oralit ataupun bahan-bahan lain yang bersifat
hiperosmolar.
B. PRINSIP TATALAKSANA PENDERITA DIARE
1. Mencegah terjadinya
dehidrasi
Mencegah
terjadinya dehidasi dapat dilakukan mulai dari rumah dengan memberikan minum
lebih banyak dengan cairan rumah tangga yang dianjurkan seperti air tajin ,
kuah sayur, air sup.
Macam
Cairan yang dapat digunakan akan tergantung pada :
·
Kebiasaan setempat dalam mengobati diare
·
Tersedianya cairan sari makanan yang cocok
·
Jangkauan pelayanan Kesehatan
·
Tersedianya oralit
Bila
tidak mungkin memberikan cairan rumah tangga yang diajukan , berikan air
matang.
2. Mengobati dehidrasi
Bila
terjadi dehidrasi (terutama pada anak), penderita harus segera dibawa ke
petugas atau sarana kesehatan untuk mendapatkan pengobatan yang cepat dan
tepat, yaitu dengan oralit. Bila terjadi dehidrasi berat, penderita harus
segera diberikan cairan intravena dengan ringer laktat sebelum dilanjutkan
terapi oral.
3. Memberi makanan
Berikan
makanan selama diare untuk memberikan gizi pada penderita terutama pada anak
tetap kuat dan tumbuh serta mencegah berkurangnya berat badan. Berikan cairan
termasuk oralit dan makanan sesuai yang dianjurkan.
Anak
yang masih minum ASI harus lebih sering diberi ASI.
Anak yang minum susu
formula diberikan lebih sering dari biasanya.
Anak Usia 6 bulan atau
lebih termasuk bayi yang telah mendapat makanan padat harus diberikan makanan yang
mudah dicerna sedikit sedikit tetapi sering.
Setelah diare berhenti
pemberian makanan ekstra diteruskan selama 2 minggu untuk membantu pemulihan
berat
badan anak.
4. Mengobati masalah lain
Apabila
diketemukan penderita diare disertai dengan penyakit lain, maka diberikan
pengobatan sesuai indikasi, dengan tetap mengutamakan rehidrasi. Tidak ada Obat
yang aman dan efektif untuk menghentikan diare.
C. CAIRAN PENGGANTI PADA
DIARE
Pemberian cairan pengganti ion tubuh seperti :
1.
Oralit
Komposisi oralit :
Ø Oralit lama
Tiap 200 mL mengandung : NaCl 0,7 g; KCl 0,3 g; Na sitrat 0,58 g dan
glukosa anhidrat 4 g.
Ø Oralit baru
Tiap 200 mL mengandung :
NaCl 0,5 g; KCl 0,3 g; Na sitrat dihidrat 0,58 g; glukosa anhidrat 2,7 g.
2.
Pedialyte
Komposisi pedialyte :
Osmolality (mOSm/L) 249
Carbohidrate/glucose
(g/L) 25
Calories (cal/L) 100
Elektrolit (mEq/L)
-
Na 45
-
K 20
-
Cl 35
-
Sitrat 30
Menurut WHO kandungan ORS
(Oral Rehidration Solution) yakni :
Osmolality (mOSm/L) 311
Carbohidrate/glucose
(g/L) 13,5
Calories (cal/L) 65
Electrolite
-
Na 75
-
K 20
-
Cl 65
-
Bicarbonat 30
C. LACTOBACILLUS PADA
DIARE
Komposisi Lacto B :
Per sachet mengandung (1 g)
Energi 3,4
kalori
Karbohidrat 0,6 g
Protein 0,02
g
Lemak total 0,1 g
Vitamin C 10 mg
Vitamin B1 0,5 mg
Vitamin B2 0,5 mg
Vitamin B6 0,5 mg
Niasin 2
mg
Indikasi :
-
Lactic acid bakterial mengasilkan asam organik yang menghambat bakteri yang
merugikan, sehinggan dapat membantu memperbaiki ketidakseimbangan flora usus
pada diare.
-
Lactobacilli menghasilkan enzim -galaktosidase untuk menghidrolisa laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
-
Lacto B dapat mengurangi lactose intolerance atau diare akibat mengkonsumsi
susu formula yang mengandung laktosa.
-
Vitamin B dapat membantu ketidakseimbangan flora usus
Dosis :
< 1
tahun : 2 sachet/hari
1-6 tahun : 3 sachet/hari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar